Selasa, 30 Juni 2009

SPESIFIKASI TEKNIS

PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
Tiang Bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 dipasang setiap jarak 2,00 m, sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti pelaksanaan bowplank mengunakan (waterpas).

urugan
Bahan-bahan urugan harus tidak mengandung Lumpur dan bahan organic, kadar lumpur tidak boleh terlampau tinggi sehingga bahan urugan tersebut mudah untuk dipadatkan.

PEKERJAAN BETON
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan Beton harus dipilih berasal dari salah satu jenis P.C. (Portland Cement) memenuhi spesifikasi AASTHO M85
- Air yang digunakan untuk bahan pencampuran dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang berbahaya seperti oli, garam,asam, alkali, gula atau bahan-bahan organic
- Agregat untuk pekerjaan harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil

SIAR (ADONAN ) SEMEN
Bahan – bahan
- Semen yang digunakan untuk adonan campuran semen persyaratan AASHTO M85 Type I.
- Agregat halus untuk adonan Agregat halus terdiri dari pasir alam bersih

Pasangan batu
Bahan - bahan
- Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak, dan harus memiliki satu daya tahan (awet).
- Batu – batu tersebut harus berbentuk rata, bentuk baji ataupun oval dan harus dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila dipasang bersama – sama dan memberikan satu profil
permukaan didalam batas – batas ukuran yang ditetapkan.
- Adonan
Adonan yang digunakan untuk pasangan batu harus
campuran perbandingan satu bagian terhadap dua
bagian agregat halus dengan kualitas dan campuran

Drainase - porous
Bahan – bahan berbutir yang disediakan untuk
membentuk drainase porous dalam selimut filter, lapisan
dasar dan lain-lain harus memenuhi persyaratan yang
ditempatkan pada bab 2.7 untuk Drainase Porous.

Beton
Beton yang diperlukan sebagi pondasi atau lantai
penutup sampai struktur pasangan batu yang sesuai
dengan bab 3.1 spesifikasi ini.

PASANGAN BATU KALI BELAH
Bahan
Batu kali yang digunakan adalah batu kali belah, bersudut runcing, berwarna abu – abu hitam keras dan tidak porous.

PASANGAN BATU BATA
Bahan.
1. Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata lokal yang berkualitas baik yaitu dengan hasil pembakaran yang matang berukuran sama kira – kira 6 x 12 x 20 cm tidak boleh terdapat pecah – pecah (melebihi 20 % ) dan tidak diperkenankan memasang bata yang pernah dipakai.
2. Semen dan pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
3. Pasir halus atau kasar yang dari sungai dari pasir alam bersih
4. Kecuali ditentukan lain semua pasangan bata dipasang
dengan perekat dengan campuran 1pc : 4ps dengan
pencair air, pasangan rolak, pasangan untuk saluran dan
tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar.

PEKERJAAN PLESTERAN
Bahan
a. Sebagai bahan semen, pasir dan air untuk plesteran ini
sama dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton ataupun pekerjaan pasangan.
b. Campuran untuk plesteran harus dipilih yang benar –
benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran. Pasir
untuk plesteran harus bersih dan diayak dengan ayakan
ukuran # 1.2 – 2.00 mm.

PEKERJAAN SIAR SPESI CAMPURAN SEMEN
Bahan - Bahan
a. Semen yang digunakan untuk campuran semen harus
sesuai dengan persyaratan AASHTO M85 Type I,
b. Agregat halus terdiri dari pasir alam bersih, bagian halus
dari batu atau kerikil pecah
b. Air yang digunakan untuk pencampuran adonan semen
harus bersih dan bebas dari benda organik atau kotoran
– kotoran lain yang merusak kualitas campuran

Rehabilitasi bahu jalan
Bahan – bahan
a. Sumber bahan harus dipilih atas dasar tersedianya bahan dengan memperhitungkan lokasi, kualitas dan volume sumber bahan atau
quarry.
b. Untuk pembangunan kembali bahu jalan tanah yang ada, bahan yang digunakan adalah bahan urugan tanah yang dipilih terdiri dari lempung berpasir atau lempung kerikil yang memenuhi persyaratan spesifikasi, tetapi dengan satu ukuran partikel maksimum 37.5 mm dan dengan satu indeks plastisitas tidak lebih dari 10 %.

BAHU JALAN BARU
Bahan – Bahan
1. Persyaratan Umum
Bahan – bahan memenuhi persyaratan bahan pondasi sirtu kelas C

LAPIS PONDASI BAWAH
Bahan-bahan
Bahan-bahan yang dipilih untuk pembangunan Lapis Pondasi Bawah (LPB) terdiridari bahan-bahan berbutir dipecah atau bahan Berbutir kerikil atau kerikil, pasir dan lempung alami.
1. Lapis Pondasi Bawah (LPB) kelas A, berupa agregat batu pecah disaring dan digradasi dan semua lolos saringan 3” atau 75.00 mm,
2. Lapis Pondasi Bawah (LPB) kelas B, terdiri dari campuran batu belah dengan kerikil, pasir dan lempung yang lolos saringan 2,5” atau 62,5mm,
3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) C, terdiri dari kerikil, pasir dan lempung alami yang lolos saringan 1.5” atau 37.5 mm.
(3) Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi bawah harus bebas dari debu, zat organic, serta bahan-bahan lain yang harus dibuang, dan harus memiliki kualitas bila bahan tersebut telah ditempatkan akan siap saling mengikat membentuk satu permukaan yang stabil dan mantap.

LAPIS PONDASI ATAS AGREGAT
Bahan-Bahan
a. Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan lapis pondasi atas agregat, terdiri dari satu atau dua kelas bahan
i. Lapis Pondasi Atas Kelas A adalah agregat batu pecah, disaring dan digradasi yang merupakan batu pecah keras dan bersih serta semuanya lolos saringan 37,5 mm.
ii. Lapis Pondasi Atas Kelas B – Makadam ikat basah, terdiri dari agregat pecah yang berupa batu fraksi tunggal dengan ukuran nominal
antara 25 mm dan 62,5 mm dan agregat halus dari kerikil dan pasir alami, disaring dan digradasi serta semuanya 10105 saringan 9,5 mm
b. Bahan lapisan lapis pondasi atas terdiri dari potongan batu bersudut tajam yang keras, awet dan bersih.

LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT
1) Bahan Lapis Resap Pegikat
i) Aspal emulsi reaksi sedang (medium setting) atau reaksi lambat (slow setting) yang memenuhi AASHTO M140 atau Pd S-01-1995-03 (AASHTO M208). Umumnya hanya aspal emulsi yang dapat menun-jukkan peresapan yang baik.
ii) Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen).

Takaran dan Temperatur Pemakaian Bahan Aspal
Bahan
Lapis Resap Pengikat: 0,4 sampai 1,3 liter per meter persegi
untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A 0,2 sampai 1,0 liter per meter persegi untuk Lapis Pondasi Semen Tanah. Lapis Perekat : Sesuai dengan jenis permukaan yang akan mene-rima pelaburan dan jenis
bahan aspal yang akan dipakai.

LAPIS TIPIS ASPAL BETON ( LATASTON – HRS )
Bahan – Bahan
a. LATASTON (HRS) diperoleh lahan deposit bahan dan barang hasil olah industri dan dipasok langsung ketempat Instalasi campur Pusat (CMP)
b. Kualitas HRS harus memenuhi persyaratan spesifikasi
2. Agregat
a. Agregat Kasar
Agregat Kasar tersebut harus terdiri dari batu atau kerikil pecah ataupun campuran batu pecah dengan kerikil alam bersih yang sesuai.

B. agregat halus
Agregat halus terdiri dari pasir alam dan/ atau batu disaring dalam kombinasai yang cocok , dan harus bersih serta bebas dari gumpalan – gumpalan lempung.

LAPIS ASPAL BETON PONDASI ATAS PERATA ( LASTON ATAS) – ATB LEVELLING
Bahan-Bahan
Agregat
a. Agregat Kasar
Agregat kasar untuk Lapis Aspal Pondasi Atas Perata terdiri dari batu atau kerikil pecah ataupun satu campuran batu pecah dengan kerikil alami bersihyang sesuai. Gradasi agregat kasar harus memenuhi persyaratan
b. Agregat Halus
Agregat halus terdiri dari pasir alami dan/ atau batu yang disaring dalam kombinasi yang cocok. Dan harus bersih serta
bebas dari gumpalan lempung dan benda-benda lain yang
harus dibuang. Gradasi agregat halus tersebut harus sesuai
c. Filler (bahan halus pengisi)
Bahan filler terdiri dari debu batu sabak atau semen dan harus bebas dari benda-benda yang harus dibuang. Ia akan berisi ukuran partikel yang 100 % lolos saringan 0.60 mmdan tidak kurang dari 75 % atas dasar berat partikel-partikel yang lolos saringan 0,075 %.
d. Syarat – Syarat kualitas Agregat kasar
Agregat kasar yang harus digunakan untuk lapis aspal beton
pondasi atas perata harus memenuhi syarat – syarat kualitas.

ASPAL BETON (AC)
Syarat Bahan
Agregat
a. Agregat kasar
Agregat kasar terdiri dari batu atau kerikil pecah atau campuran yang sesuai dari batu pecah dengan kerikil alami yang bersih.
b. Agregat Halus
Agregat halus terdiri dari pasir alam dan atau batu pecah tersaring dalam kombinasi yang cocok, dan harus bersih
serta bebas dari gumpalan lempung dan benda-benda
lain yang harus di buang, Gradasi agregat halus sesuai
dengan tabel 10.2.2 berikut

c. Filler
Bahan filler terdiri dari debu batu sabak atau semen serta harus bebas dari suatu benda yang harus dibuang. Ia berisi ukuran partikel yang 100 % lolos saringan 0,60 mm dan tidak kurang dari 75 % atas berat partikel yang lolos saringan 0,075 (saringan basah).
d. Syarat-syarat Kualitas Agregat Kasar Agregat kasar yang digunakan untuk aspal beton harus memenuhi syarat kualitas.

PAVING BLOK
Bahan – bahan
a. Sub – base dari bahan perkerasan tasirtu yang telah dilaksanakan pada tahap
sebelumnya dengan kondisi sudah terpadatkan dengan baik.
b. Lapisan atas :
Beton Paving Block
Beton paving block merupakan struktur perkerasan paling atas yang dipasang di atas lapisan pasir sebagai perata, urugan sirtu yang telah dipadatkan diatas tanah dasar berfungsi sebagai lapis pondasi, sebagaimana telah ditentukan konstruksi ini dipakai untuk pekerjaan trotoar. Pemasangan sisi vertical harus tegak lurus dengan permukan atas paving dan dapat saling mengunci satu sama lain dengan baik dan kokoh. Kualitas paving block harus setara dengan beton mutu K350 sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik dan telah diatur secara khusus dalam klausul yang lain, dengan tebal 6 cm hasil produk
pabrikan dengan menggunakan press mesin.

Kuat Tekan
Kuat tekan rata–rata tidak boleh kurang dari 350 Kg/Cm2, kuat tekan
specimen paving harus memenuhi persyaratan test flextural strength sebesar 60 kg/cm dan jumlah sample untuk 50.000 buah satuan adalah minimal 6 buah.
Bentuk
Bahan yang dipakai adalah paving blok empat persegi panjang dengan dimensi 10 x 20 x 6 cm atau yang setara, dengan ukuran sesuai dengan spesifikasi hasil pabrikan. Bahan yang digunakan untuk pengunci paving dan kanstin atau dengan bibir saluran adalah paving khusus buatan pabrik.
Warna
Paving stone block empat persegi panjang yang dipakai, terdiri dari 2 ( dua ) macam warna dasar.
A. Warna abu-abu, dipakai pada pekerjaan jalan secara umum dan
menyeluruh. Warna abu-abu adalah warna asli hasil dari Job Mix Formula Paving Stone.
B. Warna Merah, dipakai untuk pekerjaan paving stone pada Streching (border) dan pada ornamen / hiasan tengah serta tempat-tempat lain yang ditentukan. Warna merah memakai ketentuan :
1) Full colour ( homogen ) di semua sisinya sesuai tebal paving stone.
2) Warna merah menggunakan pigmen Iron Oxyde.
3) Warna merah harus tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak luntur.
4) Warna merah khusus dipergunakan untuk pemasangan ruang luar ( outdoor ).

GEOTEXTILE
Sifat – Sifat Fisik
1. Geotextile harus terdiri dari serat kawat menerus dengan bahan polypropylene kualitas polymer harus bersertifikat dari pabrik, tahan terhadap asam dan alkali, rembesan dan substansi didalam rate PH 2 – 14.
2. Geotextile harus khusus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung terhadap air laut dan material – material yang mengandung semen, setelah 3 bulan dihamparkan pada daerah tropical..
3. Geotextile yang dihasilkan dari potongan – potongan bahan fiber, limbah fiber, hasil daur ulang dari fiber yang tidak dapat diterima.
4. Setiap roll Geotextile yang dikirim kelapangan, harus mempunyai tingkat / kelas dan nomor produksi yang tertera jelas sepanjang lembaran dengan panjang interval tertentu untuk maksud pemeriksaan visual

PEKERJAAN TURAP BAMBU
Bahan Sifat – Sifat Fisik
1. Turap bambu harus terdiri dari anyaman bambu menerus dengan bahan bambu kualitas dari gedeg guling, tahan terhadap asam dan alkali, rembesan dan substansi di dalam rate PH 2 – 14.
2. Turap bambu harus khusus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung terhadap air laut dan material – material yang mengandung semen, setelah 3 bulan dipakai pada daerah tropical.
3. Turap bambu yang dihasilkan dari potongan – potongan bahan bambu, limbah bambu, hasil daur ulang dari bambu yang tidak dapat diterima.
4. Setiap lembar turap bambu yang dikirim kelapangan, harus mempunyai tingkat / kelas dan nomor produksi yang tertera jelas sepanjang lembaran dengan panjang interval tertentu untuk maksud pemeriksaan visual.

PEKERJAAN BETON PRECAST
Persyaratan Kualitas & Dimensi
• Material bahan beton harus berkualitas.
• Mutu beton : Min. Fc’ = 35 Mpa
• Kadar Semen : Min. Wc = 350 kg/m3
• Mutu Tulangan : Mak. Fy = 400 Mpa Min. Fy = 320 Mpa
• Diameter tulangan minimal = 8 mm
• Dimensi :
• Lebar minimal = 600 mm
• Tinggi minimal = 600 mm
• Tebal minimal = 70 mm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar